Pesona
Kabejan Waterfall
Buat kalian yang suka nge trip sempatkan waktu untuk datang
ke tempat ini. Tempatnya kece badai, masih sangat alami dan belum terekspose.
Sampah-sampah pun tak banyak berserakan. Wisata air terjun ini ada di desa Jembul, kecamatan
Jatirejo, Mojokerto. Sebetulnya nama air
terjun ini adalah air terjun Kabejan namun lebih dikenal dengan air terjun
Jembul karena letaknya yang ada di desa
Jembul.
Perjalanan sekitar satu jam
setengah sampai dua jam dari Trowulan dengan kecepatan 50-60km/jam. Saat mulai
memasuki kecamatan Jatirejo suasana pegunungan mulai terasa. Area persawahan di
kanan kiri jalan membuat perjalanan tidak membosankan, pokoknya keren deh.
Letak desa Jembul lumayan pelosok di dataran tinggi. Nah, untuk sampai di desa
Jembul kita harus melewati hutan dan perjalanan yang menanjak. Tapi tenang,
sekarang ini akses jalan menuju kesana sudah bagus. Tidak seperti lima tahun
lalu yang masih belum dibangun dan membutuhkan perjuangan yang lebih keras untuk
bisa sampai kesana.
Setelah melewati beberapa desa
kita akan sampai di area persawahan luas. Setelah itu bersiap-siaplah kita akan
melewati hutan yang di kanan kirinya dikelilingi pohon-pohon yang menjulang
tinggi. Dijamin, bakalan betah deh di perjalanan. Eitz, jangan lupa ya pastikan
kondisi sepeda motor dalam kondisi fit agar perjalanan tidak terganggu.
Pastikan juga bensin full, yah waspada agar tidak sampai kehabisan karena di
kawasan hutan tidak ada bengkel dan penjual bensin. Kalau mau ya turun ke bawah
lagi.
Melewati hutan menjadi
perjalanan yang lumayan menantang karena jalannya yang menanjak dan berkelok.
Bagi yang baru berani berkendara di jalan tanjakan seperti saya, salah satu
trik untuk melewati tanjakan adalah dengan berjalan zig zag. Bukan hanya untuk pemula
saja sih sebetulnya. Why? Untuk mengurangi beban sehingga perjalanan terasa
lebih ringan. Tenang, di area ini masih sepi, so untuk berjalan zig zag sangat
mungkin. Belum banyak orang yang tahu tentang air terjun ini sehingga masih
sepi. Ini adalah pengalaman pertama saya berkendara di jalan menanjak dan
alhasil saat sampai di desa Jembul dan jalanan menurun, saya mulai takut. Di
tengah perjalanan menurun mendadak saya minta ganti teman untuk menyetir karena
saking takutnya melihat jalanan yang curam, naik turun dan berkelok. Namun,
Alhamdulillah akhirnya saya berhasil berkendara sampai di tempat parkir.
Di tempat wisata ini juga belum
ada tempat parkir, yah dititipkan saja di rumah warga nanti kalau pulang
dikasih uang jaga. Saatnya menuju ke waterfall. Jalanan bebatuan akan menyambut
kita di awal trecking. Setelah itu jalan setapak akan mengantar kita menuju air
terjun Kabejan yang disamping kirinya adalah jurang. Sepi sekali hanya
gemericik air dan suara burung dan hewan-hewan hutan lainnya yang menemani.
Sekitar 20 menit berjalan kita akan sampai. Subhanallah, kita akan dimanjakan
dengan air terjun yang benar-benar masih sangat alami. Airnya yang jernih dan
dingin rasanya membuat kita ingin berlama-lama berada di air.
Setelah puas menikati indahnya
air terjun Kabejan sekarang saatnya pulang. Seperti daerah pegunungan lainnya,
desa Jembul juga sering diguyur hujan.
Saat saya pulang, gerimis mulai turun. Jalan setapak mulai basah oleh
rintik air. Apalagi saat sampai di trecking awal tadi, tanah semakin basah dan
hampir membuat seorang pengunjung hampir jatuh karena licin. Sekali lagi
hati-hati. Saat hujan mulai reda saya dan teman saya pun pulang.
lourdes@mail.postmanllc.net
ReplyDeleteTerima kasih...
Delete