Siapa yang tak kenal dengan mie ayam yang ada di dekat
musholla Al Ikhlas ini. Mie ayam yang dikenal dengan mie ayam pak War ini
berlokasi di pondok pesantren Darul Ulum Jombang. Usaha yang sudah dirintis
selama 18 tahun ini mempunyai pelanggan dari berbagai kalangan. Mulai dari anak
sekolah, mahasiswa, guru hingga dosen. Mie
ayam pak War mulai dibuka pada tahun 1997. Beliau yang berasal dari Solo
memutuskan merantau ke kota santri, Jombang. Usaha ini merupakan warisan dari
kakak Ipar pak War yang beliau sebut dengan Pak War Senior. “ Pak War senior
sudah almarhum dan kini dilanjutkan Pak War Junior” tutur penjual mie yang akrab
dipanggil Cak War ini.
Dulunya Pak War senior berjualan mie dengan berkeliling
pondok. Tetapi seiring berjalannya waktu ada paguyuban yang mengatur para
pedagang agar lebih tertib. Maka dari itu mie ayam Pak War sekarang mempunyai
tempat yang hanya meter berjarak
beberapa meter dengan fakultas bahasa dan sastra. Meskipun tempatnya tak
terlalu besar, tapi bersih dan tentunya tak pernah sepi pelanggan.
Mie ayam Pak War memang memiliki rasa yang tiada duanya.
Menurut beberapa pelanggan setianya “rasa yang ditawarkan bercampur, ada sedap,
lezat, asin dan manis,nano-nano rame rasanya”. Selain itu mie ayam ini semakin
lezat jika ditambah dengan ceker, leher atau kepala ayam. Pak War mengatakan
bahwa mie ayam yang beliau jual menggunakan bumbu dan rempah-rempah alami, dan
itu yang membuat cita rasa nusantaranya semakin terasa. (Nanda Ruli
Maulidiyah/Sastra Inggris 5)
Comments
Post a Comment