Tepat pukul
13.30 pada hari Minggu pada tanggal 2
Agustus 2015 menjadi hari yang bersejarah untuk kami para punggawa Azuki
Yosakoi. Azuki adalah nama tim kebanggaan kami sebagai penari yosakoi. Hari itu
langit Surabaya cerah, secerah wajah kami yang siap untuk menggebrak balai
pemuda yang dipenuhi para penonton yang ingin menyaksikan penampilan tari remo
dan yosakoi. Kami yang sudah berlatih sekitar 5 bulan siap untuk memberikan
penampilan terbaik kami,kalah menang tak jadi masalah karena disini kami siap
untuk berproses meskipun kemenangan menjadi satu titik penting yang menjadi
tujuan kami. Ketika selesai shalat subuh kami langsung berlatih lagi untuk
memantapkan performa. Melawan rasa kantuk lalu berlari mengelilingi balai
pemuda di tengah suasana pagi kota pahlawan membuat semangat kami kembali
berkobar.
Setelah
itu kami bersiap-siap untuk mandi lalu make up. Meskipun masih pagi dan jadwal
penampilan kami agak siang karena menunggu penampilan remo terlebih dahulu, kami
tetap bersiap-siap dari awal karena make up membutuhkan waktu yang tak
sebentar. Setelah semua selesai ternyata di tengah pementasan tari remo
dihentikan dan diganti dengan tari yosakoi setelah itu tari remo kembali dan
yosakoi lagi. Hal itu sempat membuat kami lelah menunggu karena hal tersebut
tak disampaikan di technical meeting. Ada yang menahan sakit perut, menahan
kantuk hingga menahan lapar, meski sudah mendapat makan ada sebagian diantara
kami yang tak ingin makan hingga selesai tampil. Di tengah-tengah waktu
menunggu ada beberapa penonton yang memnita berfoto bersama tim Azuki, dan itu
sedikit mengurangi rasa bosan kami. Setelah sekian lama menunggu akhirnya waktu
tampil kami pun tiba. Dag dig dug perasaan kami yang mengikuti pengarah
memasuki belakang panggung menunggu giliran tampil.
Selang
beberapa menit kami menuju pintu sebelah panggung untuk bersiap-siap memasuki
arena tempat kami tampil. Nomor urutan 13 membuat beberapa tafsiran diantara
para punggawa Azuki, mereka menganggap bahwa nomor 13 adalah unlucky number,
tapi sebagian dari kami tak peduli dengan nomor berapapun. Inilah peserta nomor
13 Azuki Yosakoi Unipdu nyaring suara MC memanggil kami.
“Azuki
Yosa, baaaanzaaaaiiii” teriak kami memasuki ruangan dengan kostum warna pink
yang dipadukan dengan batik untuk sabuk atau obi dan make up serta jilbab ala
cosplay Jepang. Disitu kerja keras dan latihan kami selama ini dipertaruhkan,
sebisa dan sebaik mungkin kami menampilkan performa terbaik kami di depan juri.
Di atas karpet merah nyaring suara naruko ikut memeriahkan penampilan ceria
kami. Rasa gugup dan tidak percaya diri hilang seketika di gerakan ketiga, yang
ada hanya keceriaan dan do’a agar lancar. Setelah selesai kami menari di stage
2 dan 3. Banyak penonton yang memberikan tepuk tangan sambil berteriak seakan
memberikan apresiasi untuk penampilan kami. Pesona Azuki memang tak pernah
pudar .Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT setelah selesai tampil karena
kami diberi kelancaran.Tak lupa setelah itu kami berfoto bersama sambil berselfi
ria.
Membersihkan
make up lalu shalat duhur dan ashar dan menunggu pengumuman. Riuh suara kami
paling ramai diantara suara penonton lainnya,kami seakan larut dalam
kebahagiaan mereka yang mendapat juara. Meskipun tahun ini kami belum berhasil
membawa pulang juara tapi kami sudah memberikan yang terbaik untuk kampus
tercinta kami. Kami pun pulang dengan sejuta pengalaman. Senang berada diantara
orang-orang hebat yang berjuang untuk Azuki Yosakoi.
Comments
Post a Comment