Bagi sebagian anak muda jomblo
menyebabkan kegalauan, bahkan ada yang mengatakan galaunya sudah sampai tingkat
dewa. Kata jomblo selalu terngiang dalam telinga orang yang masih single atau
belum pacaran. Banyak orang memberikan pernyataan tentang definisi jomblo
berdasarkan pengalaman pribadinya ketika pacaran lalu putus dan akhirnya
menjomblo atau orang yang sama sekali belum pernah pacaran karena menunggu
seseorang sampai pelaminan, ia rela menjomblo karena menurutnya itu merupakan
sebuah komitmen. Jika jomblo merupakan sebuah komitmen lalu apa bedanya dengan
single, karena tak sedikit juga yang mengatakan jomblo dan single itu berbeda.
Jomblo itu gak laku tapi single itu pilihan. Dari situ dapat ditarik kesimpulan
bahwa single itu memang pilihan, kita memilih untuk sendiri dalam arti tidak
pacaran dan karena pilihan kita itulah kita mendapat gelar jomblo. Jadi, jomblo
bukan karena tidak laku, tapi jomblo hanyalah gelar untuk kita yang belum
menemukan pasangan atau masih dalam proses pencarian untuk menemukan pasangan .
Sering kali anak
muda yang masih jomblo merasa iri dengan muda-mudi yang berjalan bergandengan
dengan pasangannya, ditelpon tiap hari, malam mingguan bareng, valentine dapat
coklat dll. Semua itu membuat jomblo
mania merasa dunia ini seakan tak ada artinya lagi, sendirian dan pastinya
galau lagi. Tapi tahukah anda ternyata jomblo itu sering berdo’a, do’anya kalau
malam minggu mudah-mudahan hujan deras biar gak ada yang bisa malam mingguan,
sampai-sampai do’anya dibuat update status di facebook. Kalau sudah hujan
disinilah waktu kemerdekaan para jomblo karena mereka tak sendiri yang
menikmati malam minggu di rumah. Satu hal lagi, kalau ada yang telpon lalu
curhat dengan pacarnya, si jomblo pasti iri banget sampai-sampai ia berfikir
apakah ia harus curhat sama tembok. Tidak usah sampai seperti itu, kita masih
punya sahabat, orang tua dan tuhan. Curhat tidak harus dengan pacar,belum tentu
juga pacar bisa memberikan solusi terbaik yang kita butuhkan. Curhat yang
terbaik adalah curhat kepada tuhan, karena tuhanlah pemilik hidup kita dan
kehidupan kita selalu bergantung pada-Nya, tuhan akan selalu mendengar do’a
hambanya dan pastinya tak akan ada yang tahu karena hanya kita dan tuhan yang
tahu.
Jadi jomblo tidak
selalu terpuruk, bahkan banyak jomblo-jomblo dengan kreatifitasnya bisa sukses
meraih impiannya. Mereka mengisi kegiatan mereka dengan hal-hal yang bermanfaat
dan berguna bagi orang lain dari pada harus terus meratapi nasib sebagai
jomblo.Seperti sabda Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi manusia lainnya. Misalnya, sebagai seorang mahasiswa selain
kuliah kita bisa bergabung dengan organisasi untuk mengisi waktu luang kita. Dalam
organisasi kita bisa belajar banyak hal terutama pengalaman dan karakter. Sharing
atau tukar pengalaman bisa menambah wawasan kita, dan di dalam organisasi
berbagai macam karakter ada di dalamnya.Kalau ada yang mengatakan berpacaran untuk
mengenal karakter satu sama lain, lewat organisasi kita bisa mengenal karakter
satu sama lain tanpa harus terikat yang namanya pacaran. Bahkan kita bisa
mengenal karakter lebih banyak karena tak hanya satu orang yang kita amati. Misalnya,
di dalam sebuah organisasi, kita menyukai seseorang, karena kita sering bertemu
dalam urusan organisasi, secara tidak langsung kita mengenal karakternya, siapa
tahu nanti dia adalah jodoh kita. Dalam kuliah pun, kita bisa fokus pada tujuan
awal kita kuliah yaitu belajar, menuntut ilmu agar terhindar dari kebodohan dan
agar tak mudah dibohongi manusia lainnya. Bayangkan bila ada pacar, sewaktu
kita mengerjakan tugas pacar menelpon, tak diangkat marah-marah itu membuat
konsentrasi kita terpecah, tapi apabila kita fokus mengerjakan tugas hasilnya
pun akan sesuai usaha kita. Pacaran bisa meningkatkan motivasi, berapa persen
motivasi yang bisa diberikan seorang pacar, hanya beberapa persen saja.
Motivasi terbesar berasal dari dalam diri kita sendiri. Nah, ketika jomblo-jomblo kreatif yang mampu
mengembangkan bakat dan meraih impian, itu juga merupakan kemerdekaan untuk
mereka karena tanpa pacar mereka tetap bisa meraih impiannya.
Mungkin sebagian
para jomblo tidak sadar kalau mereka adalah mahluk pilihan tuhan. Tuhan ingin
menghindarkan kita dari dosa-dosa kecil pacaran, karena dosa-dosa besar berawal
dari dosa-dosa kecil dan tuhan juga menjaga kita agar tidak bertemu sembarang
orang yang mungkin saja bisa melukai atau menyakiti perasaan kita. Selain itu
konsentrasi belajar kita tetap terjaga jika kita sedang menuntut ilmu. Sembari
mengejar ilmu untuk memantaskan diri,waktu dimana kita sedang menuntut ilmu
juga sangat tepat untuk berdo’a agar kita mendapat jodoh yang baik. Sering kali
kita sibuk mencari jodoh yang baik tetapi kita lupa untuk memantaskan diri kita
terlebih dahulu. Seperti kata motivator terkenal bapak Mario Teguh bahwa kita
harus memantaskan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan yang baik. Ketika kita
sudah berusaha memantaskan diri serta berdo’a, Inshaallah kita akan mendapatkan
jodoh yang sepantasnya memang diberikan tuhan untuk kita.
Jodoh memang di
tangan tuhan, tetapi bukan berarti kita tak perlu berusaha sama sekali. Jika
jodohnya tidak diambil dari tangan tuhan, jodoh itu juga tak akan datang.
Bagaimana usaha yang seharusnya kita lakukan? Usaha kita bukan berarti harus
menjajakan diri kesana kemari, tetapi dengan memantaskan diri kita terlebih
dahulu dan tidak lupa berdo’a pada sang maha pemberi jodoh. Kalau pun belum
juga dipertemukan mungkin memang belum saatnya kita dipertemukan, tapi
percayalah bahwa tuhan itu maha tahu yang terbaik untuk kita. Kadang kita
menjadi hamba yang keminter minta ini itu dan memaksa agar dikabulkan oleh
tuhan, padahal kita belum tahu lebih banyak manfaat atau mudaratnya. Suatu saat
nanti tuhan pasti mempertemukan seorang hamba dengan jodohnya dan inilah waktu
kemerdekaan terbesar para jomblo ketika mereka sudah dipertemukan dengan
jodohnya hingga tak perlu menyandang status jomblo lagi. Ingat, para jomblo
adalah sekelumit mahluk pilihan tuhan yang disiapkan untuk mahluk pilihan tuhan
lainnya.
keren
ReplyDeleteterima kasih Peri Kecil..
ReplyDelete