Nanda
Ruli Maulidiyah /2113021
Liberal humanism adalah sebuah teori yang berhubungan dan fokus terhadap isi dalam suatu sastra.
Liberal humanism berasal dari gagasan
sekelompok filosof dan politikus. Dalam studi sastra Inggris F.R Leavis merupakan
anggota dari kelompok kritikus Humanisme Liberal yang berpusat di Cambridge
Inggris pada tahun 1920an. Selain dirinya pelopor gerakan ini adalah I.A
Richard dan William Empson. Gerakan ini mempunyai beberapa pandangan antara
lain (Barry, 1995 17-21).
1.
Karya
sastra yang bagus adalah karya satra yang tembus ruang dan waktu. Karya semacam
itu ‘’bukan untuk suatu abad tetapi untuk sepanjang masa’’ seperti komentar Ben
Jonson terhadap Shakespeare.
2.
Hal
itu dapat terjadi karena karya tersebut mempunyai nilai-nilai dalam dirinya
sendiri sehingga tidak memerlukan konteks untuk menafsirkannya.
3.
Untuk
memahami karya semacam itu, karya sastra harus dipisahkan dari konteksnya dan
dikaji secara mandiri. Metode yang digunakan adalah close verbal analysis
terhadap karya tanpa adanya asumsi apapun sebelumnya, baik asumsi politis,
hitoris atau asumsi-asumsi yang lain. (Pandangan ini kemudian dikritik oleh
Rene Wellek menawarkan kritik kepada pembaca dalam kevakuman teoretis).
Dalam
Jurnal Muh Arif Rokhman : KETERKAITAN KAJIAN BUDAYA DAN STUDI SASTRA DI INGGRIS
: SEBUAH TELAAH SINGKAT.
Dalam
jurnal : CHAPTER 5
SUMMARY BINA NUSANTARA
UNIVERSITY
Faculty of Humanities
English
Department
Strata 1
2013
IMPACT OF THE
PRESENCE OF DOG TO THE DEVELOPMENT OF
JOHN’S CHARACTER
IN “MARLEY & ME” FILM AS SEEN THROUGH
LIBERAL HUMANISM VIEWS
Comments
Post a Comment