Arjuno in Love



Arjuno in Love
                       
Hari ini adalah hari pertama Khadijah memasuki dunia perkuliahan. Rasa gugup, takut dan gelisah sedikit menghinggapi perasaan Khadijah. Ia memang agak pendiam, tapi sebetulnya dia anak yang asyik dan seru untuk diajak berteman. Tapi, ternyata tak butuh waktu lama bagi Khadijah untuk mendapatkan banyak teman. Setelah beberapa bulan sebagai mahasiswa, ia mulai sadar bahwa ia tak boleh terus menerus seperti ini, hanya memendam banyak ide-ide briliannya. Ia memang seringkali memiliki ide yang cemerlang, tapi sulit baginya untuk mengungkapkan. Ia mempunyai mimpi untuk mendapat beasiswa ke luar negeri tapi kalau ia tetap seperti ini bagaimana ia akan bisa mendapatkan beasiswa itu.
            Di hari Sabtu ini ia mulai menunjukkan aksinya, meskipun perasaan takut terus menghantui, tapi hati kecilnya terus memberontak untuk tetap maju. Ia ingat dengan perkataan salah seorang teman yang dikaguminya ketika SMA, meskipun mereka tidak begitu dekat yaitu Roby. Roby mengatakan bahwa musuh terbesar adalah rasa takutmu, bila kamu terus takut maka kamu tidak akan bisa berkembang dan potensimu akan terbuang sia-sia.Sebetulnya, mereka berdua sama-sama suka tapi mereka malu untuk mengungkapkannya. Mereka hanya bisa berbalas komentar di facebook, cara mereka untuk saling berkomentar. Untuk mengomentari status Khadijah, Roby menulis status yang ditujukan untuk Khadijah, begitupun sebaliknya. Kali ini ia mendapat tugas untuk presentasi tapi one by one dan ia memberanikan diri untuk tampil pertama kali, riuh tepuk tangan teman-teman dan dosennya. Ia tak menyangka bahwa ide yang selama ini ia anggap jelek dan takut untuk ia tunjukkan, ternyata sangat bagus dan menarik bagi orang lain. Ia sangat senang, dan satu hal yang bisa ia ambil kali ini, kita tidak akan pernah tahu sesuatu itu baik atau tidak bila kita tidak mencoba. Itu adalah inspiring moment dimana ia mulai bisa mengembangkan sayapnya. Ia pun mulai menekuni organisasi yang ia ikuti, revolusi besar terjadi dalam hidup Khadijah. Ia mulai dikenal karena kepandaiannya dan keaktifannya di organisasi.
            Tiba- tiba ia ingat teman yang sangat menginspirasinya itu, jauh disana ternyata Roby juga merindukan Khadijah, tapi mereka sama-sama takut menghubungi satu sama lain. Khadijah melanjutkan pendidikannya di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur sedangkan Roby melanjutkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Mereka berdo’a agar suatu saat nanti bisa bertemu lagi. Do’a mereka berdua terjawab, Khadijah suka berpetualang dan itulah yang menyebabkan ia bergabung dengan pramuka. Menurutnya, selain bisa berpetualang pramuka juga mengajarkan banyak hal seperti bagaimana cara agar kita tetap bisa survive di alam bebas apalagi jauh dari orangtua. Pramuka di kampus Khadijah mengadakan pendakian ke gunung Arjuno di Jawa Timur. Sebenarnya, Roby tidak ikut pramuka di kampusnya tapi teman-temannya mengajaknya untuk melakukan pendakian ke gunung Arjuno.
            ‘’ Rob, ayo gabung kita ke Arjuno, dijamin seru’’. Kata Adit.
            ‘’Iya Rob, gak bakalan nyesel deh, ayoooo’’ sahut Andy.
            ‘’ Iya deh aku ikut’’ jawab Roby.
Nah gitu dong bro,gak ada loe gak rame kata Adit sambil bercanda. Seminggu kemudian mereka berangkat ke gunung Arjuno.Mereka berangkat 1 hari lebih awal dari Khadijah karena jarak kampus mereka lebih jauh. Mereka memulai pendakian pada hari yang sama.Hampir seharian mereka melakukan pendakian, kali ini Khadijah dan kawan-kawannya akan melaksanakan sholat magrib, Roby dan kawan- kawannya juga sholat di tempat yang sama, tapi Khadijah dan Roby sama-sama tak mengetahui. Mereka melanjutkan perjalanan kembali. Roby bercanda dengan teman-temannya.
‘’Eh besok kita demo di atas gunung ya’’.
‘’Ngapain demo?’’. ‘’Loh besok kan tanggal 1 Mei, hari buruh internasional’’.
 ‘’Oh iya, enak demo diatas gunung gak ada polisi’’.
‘’ Hahaha’’ mereka tertawa. Tiba- tiba Roby teringat tanggal 1 Mei adalah hari ulang tahun Khadijah. Dalam perjalanan Khadijah dalam hatinya berdo’a agar besok di hari ulang tahunnya Roby ingat dan memberinya ucapan selamat.
‘’Khadijah, kok diam aja’’ tanya Alan.
            ‘’Gak apa-apa kak’’, jawab Kadijah. Alan adalah kakak tingkat Khadijah tapi beda fakultas dan ketua Racana pramuka di kampus Khadijah. Hari sudah larut malam, kedua kelompok pendaki tersebut beristirahat. Roby mengeluarkan ponsel dari sakunya, dan memandangi foto Khadijah sambil berdo’a ‘’ya Allah jagalah ia disana dan jangan biarkan ia jauh dari-Mu, amin’’. Keesokan harinya kedua kelompok pendaki itu sampai di puncak gunung Arjuno secara bersamaan. Salah satu teman Khadijah ada yang mengalami dehidrasi, dan kelompok Khadijah kehabisan air minum.
            ‘’ Semua jaga Laila ya, aku coba minta ke kelompok itu siapa tahu mereka punya persediaan’’, kata Alan.
            ‘’ Khadijah, kamu mau ikut kakak kesana?’’, tanya Alan.
            ‘’ Siap kak’’.
Khadijah berjalan menuju lelaki berjaket biru, dan bertanya.
            ‘’ Permisi mas, kalau masih punya air minum, boleh minta? teman saya dehidrasi mas’’
Lelaki itu membalikkan badannya dengan kaget.
            ‘’ Khadijah?’’.
 ‘’Roby’’.
‘’Iya ini ada air minum.’’
‘’ Terima kasih’’. Lalu Khadijah berlari menuju Laila dan bertemu Alan di jalan, Alan kembali dengan hampa.
‘’ Laila, ini diminum dulu’’. Kata Khadijah
‘’ Terima kasih ya Khadijah’’. Kata Laila
‘’ Iya sama-sama Laila’’.
 Roby mengikuti Khadijah, dan setelah Laila mendapatkan air minum, Roby memanggil Khadijah.
            ‘’Khadijah’’.
Mereka berdua berbincang-bincang menceritakan pengalaman mereka masing-masing layaknya dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
            ‘’ Khadijah, selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur, sukses dan sehat selalu dan semoga mimpi-mimpi Khadijah tercapai’’
‘’ Roby, terima kasih ya, aku kira kamu lupa’’.
‘’ Gak mungkinlah, masa aku lupa hari ulang tahun sahabatku’’. Mereka berdua tertawa. Roby akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu yang ingin ia katakan kepada Khadijah sejak lama.
‘’ Khadijah, boleh aku ngomong sesuatu’’.
‘’ Boleh, ngomong aja’’.
‘’ Sebetulnya aku udah lama pengen ngomong ini, tapi aku takut, aku suka sama kamu sejak lama, dan aku gak akan meminta kamu untuk jadi pacarku tapi aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku’’.
Setelah beberapa saat Khadijah terdiam untuk memberi jawaban, akhirnya ia memutuskan untuk menerima Roby. Mereka berdua bersyukur bisa dipertemukan kembali di atas indahnya puncak gunung Arjuno.

Comments