KELAS INSPIRASI MOJOKERTO 5

               KELAS INSPIRASI MOJOKERTO 5
      Menggenggam  Asa Di Kaki Gunung Penanggungan

Puluhan anak-anak bermata polos dan jernih itu seketika menoleh ke arah gerbang sekolah. Mereka, adik-adik manis SDN Kedungudi melihat beberapa relawan yang baru datang. Mereka baru saja melaksanakan kegiatan rutin mereka sebagai siswa SD setiap pagi. Yah, apalagi kalau bukan senam untuk menjaga kebugaran tubuh. Beberapa relawan telah sampai terlebih dahulu disana bahkan dua orang fasilitator bermalam untuk mempersiapkan acara hari inspirasi esok hari. Apa itu hari inspirasi? Mari kita simak sepenggal kisah bersama Kelas Inspirasi Mojokerto 5 dari kaki gunung Penanggungan, Trawas Mojokerto.
Sebelum mengenal lebih jauh tentang Kelas Inspirasi Mojokerto kita kenalan dulu yuk dengan Kelas Inspirasi. Apa sih Kelas Inspirasi itu??
Indonesia Mengajar merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut, melatih, dan mengirimkan lulusan terbaik untuk mengajar sekolah dasar di daerah pelosok Indonesia selama 1 tahun. Kontribusi GIM dalam pendidikan Indonesia dimulai dari tahun 2010. Salah satu misi utama dari gerakan ini adalah mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Ajakan ini hadir dalam berbagai bentuk dan salah satunya adalah Kelas Inspirasi.
Bermula dari teman-teman Indonesia Mengajar dan beberapa teman profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi. Selanjutnya para profesional ini disebut relawan pengajar. Relawan pengajar berinteraksi di sekolah untuk beerbagi cerita dan pengalaman kerja dan memberi motivasi untuk meraih cita-cita bagi para siswa. Interaksi relawan pengajar dengan warga seklah dilakukan untuk membuka ruang komunikasi dan kolaborasi antar keduannya melalui pengalaman mengunjungi dan mengajar dan berinteraksi selama hari inspirasi termasuk masa persiapannya.
Kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan pada 25 April 2012 di 25 lokasi SD di Jakarta. Tujuan awal dari KI adalah menjadi gerbang keterlibatan para profesional dengan realita dunia pendidikan dasar di lingkungannya, serta Indonesia pada umumnya. Para profesional diajak untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan siswa dan guru SD diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.http://kelasinspirasi.org/tentangki
                10 November merupakan hari yang bersejarah dalam rekam jejak hidup saya sebagai manusia. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi relawan pengajar di kelas inspirasi Mojokerto 5. Ini adalah kelas inspirasi ke 5 yang diadakan di Mojokerto. Sebagai manusia saya tidak ingin menua tanpa cerita, saya ingin benar-benar memanfaatkan hidup yang Tuhan telah berikan. Itu merupakan salah satu bentuk rasa syukur saya.
                Di kelas inspirasi ada beberapa relawan yang dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu relawan fasilitator,pengajar dan dokumentator. Relawan fasilitator bertugas memfasilitasi relawan pengajar dan dokumentator. Mereka juga yang paling sibuk mempersiapkan segala sesuatu agar hari inspirasi berjalan lancar mulai dari survei lokasi,membuat rangkaian acara dan segala tetek bengeknya. Cukup menguras tenaga. Sedangkan relawan pengajar atau inspirator adalah profesional yang ingin berbagi inspirasi dengan anak-anak SD yang dikunjungi. Dan untuk relawan dokumentator tidak perlu ditanya lagi pasti mereka akan bertugas mendokumentasikan semua kegiatan di hari inspirasi. Kita kenalan dulu yuk dengan para relawan kelas inspirasi Mojokerto 5 rombel SDN Kedungudi. Sayang sekali salah satu relawan fasilitator kami kak Ridlo dan kak Joko (pengajar) berhalangan hadir pada hari inspirasi.













Hangatnya sinar mentari yang mulai menyingsing dari ufuk timur menyambut kami pagi itu. Lambaian padi yang mulai menguning menyapa ramah. Betapa indah nan cantik karunia Allah. Dari salah satu sudut pelosok Mojokerto ada jutaan mimpi yang siap disemai di langit impian. Ini adalah pertama kali saya mengikuti kelas inspirasi dan langsung mendapat tempat di pucuk Mojokerto tepatnya di Trawas. Angin sepoi-sepoi perlahan mengajak bercengkerama menjadikan candu yang pasti berujung rindu.
            Di awal perjumpaan dengan calon-calon pemimpin bangsa ini saya sudah terkesan dengan semangat mereka. Seusai kak Ery sebagai ketua rombel(rombongan belajar) membuka acara dan kak Rista memberikan sambutan sebagai wakil dari pengajar kini saatnya memperkenalkan diri. Saya memberikan satu yel yel sederhana penyemangat generasi langgas ceria ini. Jiwa-jiwa pramuka sontak terbawa dan mengalir begitu saja. Sekian detik setelah memegang microphone tak sengaja mata saya melihat salah satu relawan dokumentator mengambil gambar. Di setiap momen mereka memang bertugas untuk membidiknya, tak terkecuali saat saya memperkenalkan diri. Dia adalah kak Isha. Yang menarik adalah dia sampai harus duduk di bawah, membawa kamera sambil mencari angle terbaik. Profesional sekalee..hehe

            Selamat pagi semuanya ……..
            Dan mereka menjawab
            Pagi..pagi..pagi…(sambil mengepalkan tangan)
         
            Di sesi pertama saya dan kak Jefri mendapat kesempatan untuk mengajar di kelas 1 dan 2. Jumlah mereka tidak terlalu banyak. Mereka dijadikan satu kelas dan berjumlah 20 orang. Awalnya saya takut masuk di kelas ini. Saya berpikir mereka masih terlalu dini dan kemungkinan saya harus bekerja ekstra keras. Untuk mengajar mereka kami harus menggunakan bahasa sederhana yang mudah dan berterima. Untunglah di kelas ini kami dibantu 2 orang fasilitator yang luar biasa yakni kak Ayu dan kak Adi. Dan juga dokumentator hits, kak Abdul yang jepretannya oke.
            Saya mulai menceritakan profesi saya sebagai seorang penulis setelah itu dilanjutkan kak Jefri sebagai seorang inspector sepatu. Mereka banyak yang bercita-cita menjadi astronot dan pilot. Wah sepertinya mereka ingin menjelajah dan mengudara di langit angkasa raya. Yang membuat saya salut adalah semangat mereka yang sempurna. Hampir keseluruhan dari adik-adik unyu ini mengacungkan tangan ketika saya meminta salah satu untuk maju membacakan teks deskripsi sederhana. Saya juga tidak menduga dua diantara mereka bahkan sudah cukup jago berpuisi untuk ukuran anak kelas 1 dan 2 SD.
            “Kak bagaimana sih membuat puisi itu?”      
            “Adik mau nulis puisi apa?”
            “Puisi tentang sampah.”

          Ada seorang anak yang saya lupa namanya bertanya bagaimana cara menulis puisi. Namun sayang sekali waktu belum mengizinkan saya belajar lebih lama dengannya. Pertanyaannya membuat saya senang sekaligus bangga. Ternyata masih ada anak-anak yang suka menulis. Cukup terharu juga,          Satu anak yang juga menarik perhatian saya adalah Azril, dia bisa berpuisi di depan teman-temannya tanpa menulis teks terlebih dahulu. Subhanallah, semoga kelak kalian bisa menjadi garda terdepan literasi di Indonesia ya, Dik. Atmosfer di kelas 1 dan 2 semakin bersemangat saat kak Rani dan kak Wenny datang dan kami bernyanyi untuk mengisi detik demi detik menjelang istirahat.
            Di sesi kedua saya berkesempatan untuk mengajar kelas 5 dan 6 bersama kak Wina seorang pengusaha makanan dan ditemani seorang fasilitator yakni kak Ari yang semangatnya luar biasa dan kak Jawahir sebagai dokumentator. Di kelas ini sepertinya akan lebih mudah menjelaskan karena usia mereka sudah lebih bisa menerima penjelasan yang lebih panjang. Saya menemukan seorang anak perempuan yang memiliki hobi menulis tapi ternyata cita-citanya bukan menjadi seorang penulis melainkan dokter. Tak apalah meskipun menjadi dokter toh tetap bisa menulis.
            Saya melihat semangat kelas 6 ini lebih membara daripada kelas 5. Semangat mereka sepertinya tak pernah habis sampai titik akhir waktu bahkan sampai maju dan menunjukkan yel yel kebanggaan mereka kepada kami. Eh ternyata fasilitator kami tidak mau kalah dan ikutan yel yel bareng adik-adik ini. Yang tak kalah menarik perhatian saya adalah pertanyaan dari Sintia.
“Kak kenapa kok milih jadi penulis, apa tidak capek nulis terus segitu banyaknya?”
            Dik, kalau kita senang kita akan bahagia saja melakukannya. Kira-kira begitulah kalau kita sudah senang dengan sesuatu dan menjadi passion kita, lelah pun tak akan dirasa. Yang ada hanya rasa syukur. Kini acara di dalam kelas telah usai. Saatnya kita keluar kelas dan membuat pohon impian. Tiap siswa menulis nama dan impiannya di botol bekas yang sudah di cat. Bukan tanpa tujuan kami melakukan ini. Ingatlah selalu dengan impian jangan lupa menulisnya agar tidak lupa. Gantungkan cita-cita kalian setinggi langit, beranilah untuk bermimpi besar. Jika bermimpi saja tidak berani bagaimana kalian akan melakukan hal-hal besar untuk meraih impian itu.
            Namun ada sesuatu yang membuat kami agak miris dengan kenyataan ini. Ada salah seorang anak di kelas 4 yang difasilitatori kak Tyas bercita-cita menjadi anak punk. Setelah ditanya alasannya ia mengatakan jika menjadi anak punk itu enak karena ngamen. Apapun pilihanmu semoga kau selalu bisa melakukan yang terbaik ya Dik.
            Dan acara pamungkas hari inspirasi yang bertepatan dengan hari pahlawan itu adalah ramah tamah. Pihak sekolah menyediakan hidangan khas Trawas. Nasi putih, nasi jagung, tempe goreng,sambal, acar, urap-urap dan tempe bumbu kuning serta ikan asin dan wader. Tak lupa air putih dan teh hangat, jangan tanya gimana rasanya, so pasti uenak dan delicious. Ditemani cuaca Trawas yang dingin selera makan rasanya bagus sekali seperti kak Fidha yang terlihat begitu menikmati cita rasa nasi jagung ini.hehe
            Terima kasih kelas Inspirasi Mojokero 5. Pengalaman, persahabatan dan inspirasi yang akan selalu saya kenang sepanjang hidup saya. Inilah langkah kecil saya untuk membalas kebaikan ibu pertiwi tempat saya berpijak selama ini.
Jangan melulu bertanya apa yang diberikan negara untuk saya tapi bertanyalah pada diri sendiri apa yang sudah kita berikan untuk negara ini.           










           

Comments